Memahami Perasaan Anak

Langkah-langkah untuk membantu Anda memberi pengertian pada anak Anda agar ia dapat mengendalikan perasaan negatifnya

Kunci untuk memberi pengertian pada anak Anda adalah dengan memahami perasaannya. Ikuti langkah-langkah berikut untuk lebih seirama dengan anak Anda

1. Namai rasa itu :  Untuk anak yang lebih kecil, nama yang semakin simpel akan semakin baik. Gunakan kata seperti “marah”, “senang”, “sedih” atau “takut”. Untuk anak yang lebih besar, gunakan kata yang lebih spesifik, seperti “kecewa”, “khawatir” atau “malu”

2. Pastikan ada alasan untuk tiap perasaan. Tebaklah dengan tepat apa yang anak Anda rasakan. Misalnya, katakan “Sepertinya adik marah karena mama bilang adik nggak boleh makan buah malam ini.”

3. Jangan hakimi anak Anda. Anak Anda perlu tahu bahwa mengekspresikan emosi itu lumrah. Meski begitu, sesekali Anda perlu mengajarkan bagaimana cara mengekspresikan perasaan tanpa merugikan atau menyakiti siapapun.

Yang Boleh :

-          Dukunglah anak Anda. Beri mereka dukungan fisik (pelukan atau ciuman) dan dukungan lisan untuk memahami perasaannya.

-          Bantu anak Anda untuk tahu kenapa ia sedih. Bantu dia untuk mengaitkan antara perasaan dan pengalaman. Ajukan pertanyaan tertutup (dengan jawaban “ya” atau “tidak”) tentang penyebab munculnya perasaan-perasaan itu.

-          Beri dia waktu. Dia mungkin perlu keluar dari perasaan sedihnya dan menemukan jalan untuk berangsur stabil.

-          Anjurkan padanya untuk memakai kata yang tepat untuk mengekspresikan perasaannya. Kata-kata ini bukan untuk mencari kambing hitam, tapi untuk menjelaskan perasaan lebih detail.

-          Ajarkan empati padanya. Saat dia sedih atau marah, ingatkan padanya bahwa orang lain mungkin sering mengalami hal yang sama. Ajak dia memikirkan cara membantu orang lain yang sedang mengalami perasaan yang sama.

Yang Tidak Boleh

-          Jangan coba memperbaiki semuanya. Biarkan anak Anda menemukan jalannya sendiri untuk memecahkan masalah. Dia mungkin butuh waktu untuk mencari solusi terbaik.

-          Jangan menyogok agar dia berhenti bersedih. Anda tentu tak ingin memotong lintasan pengalaman berharga bagi anak Anda. Dia butuh belajar mengendalikan perasaannya di kemudian hari. Maka jangan menyuap atau menjanjikan sesuatu hanya agar ia berhenti bersedih.

-          Jangan mengalihkan anak Anda dari perasaannya. Bertingkah seolah-olah tidak ada apa-apa akan membuat kita menghalangi anak kita untuk belajar cara berkompromi dengan perasaannya.

-          Jangan menghukum. Mencaci anak yang sedang buruk perasaannya tidak hanya membuat dia semakin tertekan, tapi juga mengecilkan hati anak. Daripada melakukan itu, lebih baik kita mengarahkan agar berekspresi secara pantas.

-          Jangan biarkan anak Anda menyakiti dirinya atau orang lain karena perasaan buruk itu. Jangan biarkan anak Anda menjadi kalap karena perasaannya. Bantulah ia menahan diri sebisa mungkin. (*)

Tidak ada komentar:

Kirim email


Nama
Alamat email
Subject
Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Klik Dapat Dollar

Menjadi member Paid To Click

Klik Dapat Dollar