Pasangan Primus Yeremias Gonstary (46) dan Maria Dewi Sri Andayani (39) mengaku menonton TV adalah makanan sehari-hari di dalam keluarga mereka. Oleh karena itu, pasangan ini berupaya mencari 'menu' yang sehat untuk tontonan keluarga mereka. Mereka memutuskan untuk berlangganan TV kabel sejak empat tahun yang lalu.
Pengalaman tidak enak lantaran TV kabel langganan mereka yang terdahulu mengalami masalah, rupanya tak membuat keduanya jera untuk terus berlangganan TV kabel. Kesulitan untuk memilih tontonan yang baik bagi putri-putrinya, lantaran minimnya tontonan bagi anak serta tontonan yang memuat pendidikan di televisi, menjadi alasan utama pasangan yang menikah 29 Desember 1993 untuk berlangganan TV kabel. “Sekarang memang ada banyak channel, ada banyak pilihan, tetapi tontonan untuk pendidikan jarang, lebih-lebih tontonan untuk anak. Padahal anak-anak saya masih kecil-kecil sehingga membutuhkan tontonan yang mendidik karena mereka berada dalam masa selalu menirukan sesuatu yang dilihatnya,” tutur ibu dari Cornelya Gonstary (15), Febiola Dwi Gonstary (10), dan Leony Rice Try Gonstary (5) ini kepada HARMONI.
Selain itu, umat Paroki Karangpilang ini mengaku sulit mengatur mood putrinya yang paling kecil dalam menonton televisi. TV kabel langganan mereka mampu menjawab persoalan tersebut dengan menayangkan beberapa stasiun yang hanya memutar program untuk anak-anak saja sepanjang hari. “Saya tidak bingung ketika tiba-tiba Ony yang bungsu rewel minta nonton TV karena kapanpun dan jam berapapun selalu ada tayangan yang sesuai dengan usianya,” imbuhnya sambil tersenyum.
Tidak cukup hanya dengan berlangganan TV kabel saja, keluarga ini menerapkan aturan untuk menyalakan TV pada pukul 20.00- 21.00 malam saja (kecuali hari sabtu dan minggu).
Saat ditanya tentang kualitas acara televisi, ibu yang hobi membaca dan olahraga ini mengatakan sangat prihatin dengan tayangan sinetron yang tidak mendidik dan memiliki kecederungan memberi pengaruh yang buruk bagi anak-anak dalam bersikap, bertutur kata, berpakaian, dan bergaul di tengah lingkungannya. “Di rumah ini selalu ditekankan tidak boleh menonton sinetron. Untuk mengetahui dan mengontrol apa yang menjadi tontonan anak-anak selama saya tidak ada di rumah, saya selalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan anak-anak. Sampai sekarang tidak ada tutur kata mereka yang gayanya seperti yang ditayangkan di sinetron,” ungkap wanita kelahiran Malang ini.
Jika sang suami menyukai tayangan seputar olah raga dan balap mobil, wanita yang memiliki motto hidup “kemarin pengalaman, hari ini anugerah, dan besok misteri” ini mengaku lebih suka menonton berita dan juga infotainment sebagai selingannya daripada menonton sinetron. “Kalo ada infotainment ya nonton tapi kalau ada berita bagus, mending nonton berita. Saya lihat infotainment hanya sebagai selingan. Infotainment kan seperti sinetron realita, jadi lebih baik menonton infotainment daripada sinetron.
Wanita yang sangat hafal judul-judul program yang ditonton putri-putrinya ini membagi tips paling mujarab yang akan membuat 'menu' tontonan keluarga semakin sehat, “Selalu dampingi dan berikan pengertian kepada anak setiap kali menonton televisi,” ujarnya menutup perjumpaan dengan HARMONI.
Reza Kartika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar