Banyak Keluarga Terlalu Mementingkan Kesuksesan

Karena tuntutan jaman, banyak keluarga memburu kesuksesan semata dan melalaikan komunikasi dalam keluarga. Kesibukan kerja yang menguras tenaga menyebabkan waktu luang di rumah yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk bercengkerama dengan keluarga menjadi berkurang intensitasnya. Ayah dan ibu sudah terlalu lelah saat pulang ke rumah dan sisa hari dihabiskan dengan bermalas-malasan menonton televisi. Kondisi ini lama-kelamaan akan menyebabkan menurunnya kualitas komunikasi antar anggota keluarga.
Jika kualitas komunikasi sudah menurun, maka relasi akan terganggu. Sifat relasi dalam keluarga yang saling menguatkan, mendukung dan penuh kasih sayang akan merosot seiring dengan kesibukan masing-masing anggota keluarga.
Gejala ini dibeberkan oleh Rm Thoby Kraeng, SVD moderator Komisi Keluarga Keuskupan Surabaya saat berlangsung acara Talk Show “Keluarga Katolik dan Tantangan Jaman” dan launching edisi perdana majalah ini di Catholic Center jalan Bengawan 3, Sabtu 5 Januari lalu.
“Hari minggu sebenarnya bisa dijadikan hari keluarga dimana seluruh anggota keluarga meluangkan waktu untuk berkumpul dan bercengkerama. Itulah waktu yang tepat untuk saling menguatkan dan bertumbuh dalam iman. Bukan keluarga diatur oleh waktu, tapi keluarga yang mengatur waktu,” pesan romo Thoby.
Hadir sebagai sebagai pembicara Uskup Surabaya Monsinyur Sutikno Wisaksono dan Ibu Nugroho Ketua Wanita Katolik RI (WKRI) Jawa Timur.
Dalam paparannya Uskup mengingatkan tentang keluarga sebagai persekutuan pribadi dalam bingkai cinta kasih. Uskup yang mengambil bidang studi khusus tentang Pastoral Keluarga di Filipina ini menambahkan bahwa Paus Yohanes Paulus II sangat menaruh perhatian terhadap keluarga dengan dikeluarkannya seruan apostolik Familiaris Consortio (FC). Dalam dokumen itu ditegaskan bahwa “sebuah keluarga Katolik hanya layak disebut sebagai gereja kecil bila keluarga itu diwarnai oleh suasana guyub, sehingga mewujudkan sebuah communio. Artinya, komunitas yang rukun dan akrab, berdasarkan hormat dan kasih. Juga bila kadang-kadang ada konflik, konflik itu diselesaikan dalam semangat dan suasana hormat dan kasih, bukan dalam suasana emosi yang tak terkendali. (FC 49)”.
”Saya membaca di majalah Inspirasi, tahun 2008 ini ditetapkan sebagai Tahun Anak dan Keluarga di Keuskupan Agung Semarang. Saya kira ini baik untuk mempertegas fokus pelayanan pastoral. Keuskupan Surabaya juga sedang menggodok tema besar pelayanan untuk 2008 ini,” ujar Uskup.
Ibu Nugroho yang mewakili ibu rumah tangga menuturkan salah satu tugas penting yang diemban para ibu yaitu menghidupkan suasana dan menciptakan kebersamaan. Seyogyanya setiap keluarga meneladani Keluarga Kudus Nazareth dimana Yesus sebagai inti dan pusat kehidupan iman.
”Tantangan jaman modern yang mengikis iman perlu diantisipasi dengan kebersamaan dan komunikasi. Dalam hal saya setuju dengan Rm Thoby soal perlu adanya hari keluarga khusus,” ungkap ibu dua putri ini.
Acara yang dihadiri 70-an undangan ini ditutup dengan launching (peluncuran) edisi perdana sekaligus sosialisasi tentang visi, misi, tujuan dan rancangan kegiatan majalah di tangan Anda ini.

Yudhit Ciphardian

Tidak ada komentar:

Kirim email


Nama
Alamat email
Subject
Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Klik Dapat Dollar

Menjadi member Paid To Click

Klik Dapat Dollar