Ditengah hiruk pikuk persaingan sekolah kaya dan berlabel berstandar internasional, disisi lain ternyata Surabaya masih ada sekolah yang bernasib tragis. Jumlah murid yang sedikit dan dana yang kurang mencukupi membuat sekolah tersebut harus bertahan dengan cara apa adanya Ironisnya, sekolah tersebut masih bertahan meski jalan dengan sempoyongan.
Sekolah TK, SD dan SMP Katolik Indriyasana VII yang berlokasi di daerah Dukuh Kupang Surabaya adalah salah satu gambaran dari sekian sekolah minus yang ada di wilayah Surabaya. Dibawah naungan Yayasan Dharma Ibu milik Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) cabang paroki Hati Kudus Yesus Surabaya.
Dari tahun ke tahun jumlah murid tidak selalu bertambah, justru sebaliknya semakin berkurang. Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Bernadeta Sri Hartati (68) ketua Yayayasan Dharma Ibu. Sebagai ketua Yayasan, ibu yang tinggal di Jl. Dinoyo Baru ini tahu betul tentang sekolah yang kini dihadapinya. Segala tenaga dan upayanya dikerahkan supaya sekolahnya bisa bertahan ditengah persaingan yang serba ketat.
Sejak tahun 2002 Bernadet ditunjuk untuk mengurus yayasan Dharma Ibu. Berkiprah di sekolah yang ‘miskin’ tentu dibutuhkan kearifan sejati. Dimulai dengan membenahi SDM, admintrasi, sarana dan prasarana. Menjalin komunikasi antar guru dan karyawan adalah salah satu wujud bahwa sekolahnya masih mampu untuk eksis.
Terhadap para murid yang belum bisa membayar SPP pun tidak diberlakukan kaku asal orang tua datang dan bisa menjelaskannya. Karena bagi Bernadet sekolahnya memang diperuntukkan bagi kaum miskin meskipun bukan gratis.
Sayangnya, dana operasional lagi-lagi tak mencukupi untuk membuat sekolah ini menjadi segar kembali. Uang SPP dari para murid tak lagi cukup untuk dibagi menjadi gaji guru dan karyawan.Bernadetpun tak pernah berhenti untuk berjuang untuk mencari dana talangan. Ia harus berkeliling mencari dana kepada seorang room dan para dermawan.
Pada tahun ajaran baru ini dari paroki Santo Yakobus berencana membantu sekolah Indriyasana VII. Selama 3 tahun kedepan sekolah tersebut akan dijadikan sekolah yang benar-benar layak. Bahkan menurut Bernadet sekolahnya akan dijadikan sekolah maju dengan berbagai fasilitas yang memadai. Bernadet merasa bersyukur karena sekolahnya kelak bisa menjadi sekolah yang favorit pula. “ Semoga sekolah kami benar-benar menjadi sekolah yang maju” tutur ibu yang masih aktif mengajar katekumen ini . Namun, Bernadeth berharap kaum miskin yang tidak mampu untuk sekolah di Indriyasana tetap berpeluang bisa bersekolah di situ. Dengan begitu sekolah Indriyasana bisa selamat.
Aloysius Suryo Abie
Selamatkan Sekolah Kami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kirim email
Penting Bagi Keluarga
Sujana
Artikel Suami Istri
Artikel Kehamilan
- Biar Hamil, Latihan Jalan Terus!
- Tanda-tanda Lain Kehamilan
- Menghitung Usia Kehamilan
- 7 Benda Wajib Dimiliki Ibu Hamil
- Keguguran? Jangan Pesimis!
- Optimis Atasi Kehamilan Berisiko
- Operasi Caesar: Bersenang-senang Dulu, Bersakit-sakit Kemudian?
- Bahagianya Hamil Berkat Yoga
- Peran Pria dalam Kehamilan
- Pengelolaan Keuangan Keluarga Menyambut Hadirnya si Buah Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar