Gereja Katolik Pertama di Jawa Timur di bangun oleh Pastor Hendricus Waanders, Pr. Terletak di pojok Roomsche Kerkstraat dan Komedieplein (sekarang Jl. Cendrawasih dan Jl. Merak). Gereja Kepanjen telah dianggap sebagai salah satu di antara seratus pusaka
Awalnya, pada 12 juli tahun 1810, Pastor Hendricus Waanders, Pr. dan Pastor Phillipus Wedding, Pr. datang dari Belanda ke Surabaya. Pastor Wedding kemudian bertugas ke
Dalam perkembangannya, gereja Katolik pertama ini dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang lama rusak. Pada tahun 1867 Gereja dengan nama pelindung “Maria Gebborte” ini mulai retak-retak karena gempa dan terasa sempit dengan bertambahnya jumlah umat Katolik tersebut. Pada tahun 1889, Pastor C.W.J. Wenneker membeli sebidang tanah di Tempelstraat (alamat gereja sekarang). Pada 14 oktober 1896, di buka Rapat Yayasan Dewan Gereja dan amal untuk pembangunan gereja. Rapat tanggal 1 oktober 1898, menunjuk W. Westmaas dari
Cobaan datang lagi, pada bulan November 1945 gereja tersebut mengalami kerusakan hebat akibat terbakar, terutama atapnya. Keindahan ukir-ukiran kaca yang pernah menghiasi dinding gereja tersebut tidak ada lagi. Pada tahun 1950 gereja itu direnovasi secara besar-besaran oleh Pastor Bastiansen, dimana struktur bangunan tidak berubah namun kaca-kacanya polos, juga bangku-bangkunya dibuat polos. Dan pada tahun 1950 itu pula nama gereja Onze Lieve Vrouw Geboorte Kerk berganti menjadi gereja Kelahiran Santa Perawan Maria.
Dan pada tahun 1960 Pastor Bastiansen mengganti ornamen kaca yang polos dengan yang berukir. Pengukir kaca tersebut adalah Bruder Coenraad, Ir. Ang Khoen Ie, dan Muljono Wirjosastro. Ahli warnanya adalah Ny. Dr. Kho Hong Giem. Sekitar bulan Juli 2008 ditemukan
Selain buku-buku, ditemukan juga potongan batu bata yang diduga digunakan pada awal dibangunnya gereja.
Oleh : Linus Lima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar