Toko Jago di jalan Kutai 59 A itu telah berubah. Dulunya, toko itu terkenal dengan jamu seduhannya yang manjur. Saat ini, toko itu tidak hanya menjual jamu tapi juga barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari beras sampai batere. Margareta Njoo Santi Liliana Dewi (50) pemilik toko yang akrab dipanggil Bu Santi ini melanjutkan usaha yang pada tahun 1990 dijalankan oleh almarhum suaminya Toni Gunawan Kosasih (52 tahun).
Sejak suaminya meninggal karena sakit pada 4 April 2007 yang lalu, ibu dari Vany Permata Sari (27 tahun) dan Jimmi Gunawan Kosasih (22 tahun) ini mencoba untuk mempelajari usahanya. Kesulitan benar-benar dirasakan karena biasanya segala sesuatu sudah ada dan tugasnya hanya membantu melayani pembeli saja. ”Saya jarang keluar rumah. Semua barang yang belanja Papanya Vany, jadi saya nggak tahu harus beli ini dan itu dimana, baru kali ini saya mengatur toko sendiri,” imbuhnya.
Sepeninggal suaminya, wanita kelahiran Mojokerto ini mulai mengisi tokonya dengan barang-barang lain selain jamu. Ia mengatakan bahwa penjualan jamu seduh mulai menurun karena kemunculan pil dan kapsul yang lebih praktis. Wanita yang menikah pada 1 Juni 1980 ini juga ber-cerita bila banyak pelanggannya yang ”fanatik” dengan jamu seduhan buatan almarhum suaminya. ”Sejak bapak tidak ada, jumlah langganan mulai menurun karena banyak pembeli yang tidak mau jamunya diseduhkan saya. Mereka mengatakan rasanya tidak sama, padahal takaran dan bahannya sama saja, itu-itu juga,” ia menambahkan.
Masa-masa sulit mulai dirasakan ketika penjualan jamu yang biasanya mencapai 20-30 orang setiap hari perlahan turun hingga satu orang saja setiap harinya atau bahkan tidak ada sama sekali. Strategi ”menjual apa saja yang bisa dijual” pun akhirnya di-lakukan supaya toko tetap bisa buka. Umat Paroki Hati Kudus Yesus ini mengaku telah banyak dibantu oleh putra dan putrinya selama setahun ini. Si sulung bahkan menjadi tempat peminjaman modal usaha untuk bertahan hidup. ”Saya takut kalau kredit, nanti tidak bisa bayar,” begitu tuturnya.
Meski keadaan usahanya belum stabil benar, keinginan untuk dapat membahagiakan putra-putrinya terus memberinya semangat. Sesuai amanat mendiang suaminya, wanita yang suka sekali makan sayur ini pun berhasil mengantar kedua anaknya menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
Reza Kartika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar