Menonton televisi rupanya bukan menjadi agenda wajib bagi keluarga Surya Agustinus (30), warga paroki St. Vincentius A Paulo ini. Pasalnya, waktu yang ada lebih banyak digunakan untuk bekerja. Surya yang sehari-harinya bekerja sebagai sales engineering di sebuah perusahaan kayu dan istrinya, Anna Rustina (35) yang telah 20 tahun lebih mengabdi di SMK St. Louis sebagai guru Bimbingan dan Konseling ini punya cara lain menciptakan kebersamaan dengan keluarga ketimbang menonton televisi.
Kesibukan pasangan ini, membuat keduanya sepakat untuk mempercayakan pendidikan dan pengasuhan anak mereka, Birgitta Anyapuan Priyanka (3) di TPA (tempat penitipan anak, red) susteran Puri Kasih sejak lahir daripada pengasuh anak di rumah. Surya dan Anna menitipkan anak mereka selama bekerja. Keseharian ini yang lantas membuat pasangan yang sedang menanti kelahiran anak kedua ini lebih senang menghabiskan waktu bermain bersama di TPA menjelang pulang ke rumah.
Pengawasan dan kontrol dari pengelola TPA membuat Surya dan Anna tidak terlalu kuatir dengan tayangan televisi untuk anak mereka. Bagi mereka, menonton televisi cukup perlu sejauh untuk menambah wawasan. “Seharusnya tanyangan televisi lebih bersifat informatif dan menghibur, selain itu penyampaiannya juga tidak perlu lebay (berlebihan, red),” Surya memaparkan ketika ditemui Harmoni di TPA saat bersama anak dan istrinya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada bias dalam tayangan televisi saat ini, dimana hampir tidak ada perbedaan antara tayangan televisi untuk anak dan orang dewasa. “Film kartun sekarang ternyata tidak hanya untuk anak-anak, dan sulit membedakan mana film kartun untuk anak dan orang dewasa,” demikian ia mencontohkan.
Bagi Anna yang memiliki latar belakang disiplin ilmu tentang perkembangan anak, tentunya ia tahu benar apa yang baik Anya, sapaan akrab anak dari pasangan muda yang baru mencapai usia 5 tahun perkawinan ini. Tayangan televisi yang mengandung unsur edukatif kiranya dapat mendukung perkembangan buah hatinya itu.
Pada akhirnya Surya dan Anna berharap agar tayangan televisi yang ada lebih mempertimbangkan unsur moral dan tidak hanya mementingkan kepentingan bisnis semata.
Selain itu, penempatan jam tayang yang tepat untuk tayangan tertentu juga perlu untuk diperhatikan oleh pengelola stasiun televisi.
Agnes Lyta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar