Perbedaan latar belakang budaya rupanya tidak menjadi hambatan bagi pasangan Aloysius Primus Evangelius Assan (35) dan Agnes Brigitta Sri Laksmini (35) dalam menjalani bahtera rumah tangga. Evan yang asli Flores dan Laksmi yang campuran Bali-Banjarmasin-Tionghoa sejauh ini cukup mampu berkompromi dengan segala perbedaan yang ada.
Kepada Harmoni, pasutri warga paroki Kristus Raja ini mengurai kisah-kisah unik di balik kehidupan perkawinan mereka. “Kami jadi bisa saling belajar satu sama lain, yang tadinya tidak tahu Imlek, sekarang jadi tahu,” papar Evan.
“Saya juga jadi tahu poco-poco (tarian, red),” ujar Laksmi, pemilik konselor biro psikologi dan juga Guru Bimbingan dan Konseling SMAK St. Louis I.
Bagi mereka latar belakang adat dan budaya masing-masing tetap ingin mereka pertahankan, tetapi bukan menjadi hal yang prinsip dan tidak dapat ditawar. Hal ini nampak dari cara mereka mendidik anak semata wayang, Michelle Placidia Evangelista Assan (4). “Michelle ini lebih nasionalis,” gurau Laksmi. Anak tetap mereka perkenalkan dengan budaya yang ada agar bisa saling menghormati, tetapi lebih fleksibel dalam penerapannya.
Menyikapi perbedaan ini, Evan dan Laksmi yang sedang sibuk merintis usaha barunya ini berusaha untuk saling toleran-si satu dengan yang lain. “Kuncinya adalah saling mau bertanya. Kami dan keluarga masing-masing sangat terbuka, terutama untuk belajar,” ungkap Laksmi menutup perbincangan dengan Harmoni. (*)
Agnes Lyta Isdiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar