Menjadi Inspirasi : Pasrah Dalam Pengharapan

Anak adalah buah cinta dari perkawinan. Kehadirannya tentu menjadi dambaan setiap pasutri, tak terkecuali bagi pasangan Theodorus Jamlean (47) dan Margaretta Tirana Hirupong (36). Pasutri yang genap 13 tahun usia perkawinan November tahun ini rupanya tidak pernah berhenti untuk selalu menanti dan berharap hadirnya sang buah hati.

Harmoni berkesempatan untuk berbincang di kediaman pasutri yang juga warga paroki Kelahiran Santa Perawan Maria Kepanjen. Sekalipun tanpa didampingi suami tercinta yang notabene seorang pelaut asal Tual, Maluku Tenggara ini, Tirani tetap dengan antusias berbagi kisah. Ketegaran dan pasrah namun tetap optimis terpancar dari wajahnya tatkala bercerita tentang keinginan dan harapannya untuk memiliki anak. “Kami memang ingin sekali segera punya anak. Sepi memang kalau hanya sendiri, tapi semua dibuat enak dan dinikmati saja supaya nggak stress,” demikian Tirani yang masih aktif dalam kegiatan PDKK dan doa-doa lingkungan ini bersikap.

Cibiran, sindiran dan ungkapan tidak menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya kerap menghujaninya. Namun, perempuan asal Sangir, Sulawesi Utara ini tetap santai menanggapinya. Baginya, yang terpenting adalah dukungan dari keluarga dan orang terdekat serta senantiasa menjaga komitmen perkawinan. Sekalipun terkadang cemas karena harus ditinggal berlayar selama beberapa bulan oleh suami, ia berusaha untuk tetap tegar. Ia yakin, kepercayaan adalah pondasi perkawinan.

Sempat terpikir dalam benak Tirani bahwa masalah kesehatan reproduksi ada pada dirinya. Hal ini cukup membuatnya resah akan kehidupan perkawinannya kelak. Namun, ia menjelaskan bahwa sang suami dengan bijak mampu membuatnya lebih tenang, serta meyakinkannya tentang prinsip-prinsip perkawinan yang harus tetap dipegang teguh seberapapun masalah yang dihadapi. Ungkapan ini didukung oleh hasil diagnosa beberapa dokter yang menyatakan bahwa keduanya sehat secara reproduksi.

Banyak cara sudah dilakukan, mulai dari pemeriksaan medis, pengobatan alternatif, rencana adopsi bahkan saran untuk menjalani proses bayi tabung. Namun, semuanya tak berjalan lancar. “Ada saja halangannya, jadi ya sekarang kami pasrah tapi kami tetap berusaha dan yakin. Semua sudah Tuhan atur, jadi kami percaya saja,” ujar Tirani yakin.

Ketegaran dan sikap pasrahnya ini rupanya mampu menjadi inspirasi bagi teman-teman dan kerabat yang mengalami kondisi serupa. “Teman-teman layar suami saya banyak juga yang seperti kami, justru kami bisa sharing bagaimana bisa tetap sabar dan pasrah. Saya bersyukur masih bisa berbagi,” urainya mengakhiri perbincangan. (*)

Agnes Lyta Isdiana

Tidak ada komentar:

Kirim email


Nama
Alamat email
Subject
Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Klik Dapat Dollar

Menjadi member Paid To Click

Klik Dapat Dollar