Mitos dan Fakta Tentang Ketidaksuburan

Apa saja mitos dan kesalahan persepsi mengenai ketidaksuburan (infertilitas)?

 

Mitos: Infertilitas adalah masalah wanita!

Fakta: Infertilitas adalah isu pasangan. Infertilitas adalah masalah medis dengan 40% kasus berasal dari wanita, 40% berasal dari pria, 10% kombinasi dari pria dan wanita, dan 10% tidak dapat dijelaskan.

Mitos: Menstruasi yang menyakitkan menyebabkan infertilitas.

Fakta: Menstruasi yang menyakitkan tidak mempengaruhi kesuburan. Bahkan, untuk sebagian besar pasien, menstruasi reguler dan menyakitkan biasanya menandakan siklus ovulasi. Namun, sakit yang bertambah parah selama menstruasi (terutama jika ini bersamaan dengan sakit saat seks) dapat berarti Anda memiliki endometriosis.

Mitos: Jarang menstruasi menyebabkan infertilitas.

Fakta: Sepanjang menstruasi berjalan reguler, ini artinya ovulasi sedang terjadi. Ada wanita normal yang memiliki siklus menstruasi selama 40 hari. Tentunya, berhubung mereka punya siklus yang lebih sedikit setiap tahunnya, jumlah waktu mereka ‘subur’ dalam setahun juga berkurang. Mereka juga perlu memantau masa subur mereka lebih dekat lagi, berhubung ini tertunda (dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus 30 hari).

Mitos: Golongan darah yang ‘tidak cocok’ antara suami istri dapat menyebabkan infertilitas.

Fakta: Tidak adanya hubungan antara golongan darah dan kesuburan

Mitos: Alasan kenapa saya belum hamil adalah karena sebagian besar sperma keluar dari vagina setelah berhubungan badan.

Fakta: Kehilangan air mani setelah berhubungan badan adalah normal, dan sebagian besar wanita memperhatikan adanya cairan yang keluar segera setelah seks. Banyak pasangan yang tidak subur menganggap bahwa ini adalah penyebab dari masalah mereka. Jika suami Anda mencapai klimaks di dalam Anda, maka Anda dapat yakin bahwa seberapa banyak pun cairan yang keluar setelah itu, ada cukup sperma untuk mencapai cervical mucus. Keluarnya air mani bukan lah penyebab dari infertilitas.

Mitos: Jika Anda terus berusaha dan sangat menginginkannya, Anda akan jadi hamil.

Fakta: Tidak seperti banyak bagian dari hidup Anda, infertilitas mungkin adalah suatu hal yang tidak dapat Anda kontrol. Walau banyak metode perawatan baru telah banyak meningkatkan kesempatan pasangan untuk memiliki anak, banyak masalah yang masih tidak dapat ditangani.

Mitos: “Tenang, jangan cemas, ambil liburan. Anda akan langsung hamil.”

Fakta: Infertilitas disebabkan oleh perubahan-perubahan pada proses reproduksi normal. Jika Anda mencemaskan ketidak-mampuan Anda untuk hamil, Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk diievaluasi lebih lanjut. Perasaan stres yang timbul akibat ketidak-mampuan untuk hamil ini adalah sangat dimengerti.

Mitos: “Jika Anda mengadopsi anak, Anda akan jadi hamil.”

Fakta: Ini adalah salah satu mitos yang paling menyakitkan untuk didengar oleh pasangan. Pertama, ini seakan-akan menyarankan bahwa adopsi adalah suatu cara untuk mencapai suatu tujuan, bukan tujuan yang berhasil atau menggembirakan itu sendiri. Kedua, ini sama sekali tidak betul. Riset membuktikan bahwa tingkat kehamilan bagi pasangan yang mengadopsi bayi adalah sama bagi mereka yang tidak.

Mitos: “Mungkin kalian berdua melakukan sesuatu yang salah.”

Fakta: Infertilitas adalah kondisi medis, bukan kelainan seksual.

Mitos: “Mungkin ini adalah cara Tuhan untuk memberitahumu bahwa kamu tidak dimaksudkan untuk menjadi orang tua.”

Fakta: Anda tahu bahwa anda akan menjadi orang tua yang penuh kasih sayang, dan itu menyakitkan untuk harus menjelaskan ke orang lain bahwa anda punya masalah medis. Infertilitas bukanlah suatu hukuman, ia adalah penyakit medis.

Mitos: Seorang pria dapat menilai tingkat kesuburannya dari kekentalan dan jumlah air maninya.

Fakta: Air mani lebih banyak terdiri dari cairan yang dikeluarkan oleh seminal vesicles dan prostat. Jumlah dan konsistensi dari air mani tidak berhubungan dengan potensi kesuburannya, yang tergantung pada jumlah sperma. Ini hanya dapat dinilai dari pemeriksaan mikroskopik.

Mitos: Infertilitas bersifat keturunan.

Fakta: Jika ibu, nenek atau saudara perempuan anda mempunyai masalah dengan kehamilan, ini bukan berarti anda akan mengalami hal yang sama! Sebagian besar masalah infertilitas bukan keturunan sifatnya, dan anda perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Mitos: Kita sebaiknya berhubungan badan setiap hari untuk mencapai kehamilan.

Fakta: Sperma tetap hidup dan aktif dalam cervical mucus seorang wanita selama 48-72 jam setelah hubungan badan; maka dari itu, tidak perlu mengatur hubungan cinta dalam suatu jadwal. Walau berhubungan badan dekat waktu ovulasi adalah penting, tiada satu hari yang kritikal. Jadi jangan terlalu prihatin jika tidak dimungkinkan untuk berhubungan badan pada hari ovulasi.

Mitos: Seorang wanita mengalami ovulasi dari ovarium kiri pada satu bulan dan ovarium kanan pada bulan berikutnya.

Fakta: Sebenarnya, hanya satu ovarium yang berovulasi setiap bulannya. Namun, polanya tidak reguler antara satu dengan yang lainnya.

Mitos: Bantal di bawah pinggang selama dan setelah hubungan badan mendukung kesuburan.

Fakta: Sperma sudah berenang dalam cervical mucus begitu hubungan badan selesai dan akan terus melakukan perjalanan dari cervix ke tuba fallopian untuk 48 sampai 72 jam ke depan. Posisi pinggang tidak terlalu menentukan.

Mitos: Jika anda tenang, anda akan menjadi hamil.

Fakta: Jika suatu kehamilan tidak terjadi setelah setahun, kemungkinannya adalah adanya kondisi medis yang menyebabkan infertilitas. Tidak adanya bukti bahwa stress menyebabkan infertilitas. Ingat, semua pasien yang mengalami infertilitas mengalami stress — bukan stress yang menyebabkan infertilitas, tapi infertilitas yang menyebabkan stress!

Mitos: Menstruasi yang terjadi kurang atau lebih dari 28-hari interval adalah tidak reguler.

Fakta: Menstruasi seorang wanita akan berbeda dari bulan ke bulan. Selama seorang wanita dapat menghitung menstruasinya dalam interval yang reguler setiap bulannya, itu adalah normal.

Mitos: Saya tidak pernah punya gejala infeksi pelvis, jadi tuba saya tidak mungkin terblokir.

Fakta: Banyak infeksi pelvis tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi dapat merusak tuba, terkadang tidak dapat diperbaiki.

Mitos: Gynekologisku telah melakukan pemeriksaan internal dan mengatakan bahwa saya normal; maka dari itu aku semestinya tidak punya masalah untuk hamil.

Fakta: Pemeriksaan gynekologikal rutin tidak dapat menyediakan informasi mengenai kemungkinan masalah yang dapat menyebabkan infertilitas.

Mitos: Jika seorang wanita menggunakan obat fertilitas, dia akan mendapatkan kelahiran ganda.

Fakta: Walau obat fertilitas dapat meningkatkan kemungkinan untuk kehamilan ganda (karena mereka menstimulasi ovarium untuk memproduksi beberapa telur), mayoritas wanita yang menggunakannya mengalami kelahiran tunggal.

Mitos: Jumlah sperma seorang pria akan sama setiap kali diperiksa.

Fakta:Jumlah sperma seorang pria akan berubah-ubah. Jumlah sperma dan motilitas dapat dipengaruhi oleh waktu diantara ejakulasi, penyakit dan medikasi.

Mitos: Saya tidak mempunyai masalah berhubungan badan. Berhubung saya aktif, jumlah sperma saya seharusnya normal.

Fakta: Tidak ada korelasi antara fertilitas dan keaktifan seorang pria. Pria dengan dorongan seks yang normal mungkin tidak mempunyai sperma sama sekali.

Mitos: Semua dokter mempunyai ketertarikan yang sama pada perawatan infertilitas.

Fakta: Tidak semua dokter atau pusat infertilitas mempunyai ketertarikan yang sama. Adalah penting bagi anda untuk menanyakan dokter anda tentang ketersediaan perawatan yang dapat ia tawarkan kepada anda serta bagaimana hasil kehamilan setelah perawatan tersebut selama prakteknya.

Mitos: Perawatan infertilitas jangan ditawarkan di India, karena sudah terdapat banyak bayi di Negara ini. Mengapa memperbesar masalah populasi dengan memproduksi lebih banyak lagi?

Fakta: Hak untuk memiliki anak adalah hak dasar bagi setiap manusia dan merupakan kebutuhan biologis yang paling dasar. Hanya karena seorang tetangga memiliki anak yang terlalu banyak seharusnya tidak menghilangkan hak pasangan yang mengalami infertilitas untuk mempunyai anak sendiri.

Mitos: Azoospermia (tidak punya sperma) adalah hasil dari masturbasi yang berlebihan saat masa kecil.

Fakta: Masturbasi adalah kegiatan normal yang dilakukan banyak lelaki muda dan dewasa. Ia tidak mempengaruhi jumlah sperma. Anda tidak bisa ‘kehabisan’ sperma, karena ia selalu diproduksi di dalam testis.

Mitos: Adalah kesalahan pasangan jika mereka tidak subur.

Fakta: Infertilitas membawa stigma sosial yang besar — sikap menyalahkan korban seperti ini adalah umum. Sebagian besar karena orang tidak terlalu mengerti mengenai kesuburan mereka sendiri.

Mitos: Infertilitas bukanlah penyakit medis dan perawatan seharusnya tidak ditanggung oleh asuransi.

Fakta: Infertilitas adalah masalah medis, yang seringkali harus dilakukan perawatan medis. Asuransi seharusnya menanggung biaya perawatan. (*)

Sumber : www.conceptfertility.com.my

Tidak ada komentar:

Kirim email


Nama
Alamat email
Subject
Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Klik Dapat Dollar

Menjadi member Paid To Click

Klik Dapat Dollar