Bekerja Adalah Belajar Yang Dibayar


Setelah 22 tahun menjadi karyawan di sebuah perusahaan elektronik kondang, Ignatius R. Supriyanto (53) memutuskan untuk keluar dan memulai usahanya sendiri sebagai konsultan manajemen. Bekerja freelance (lepas waktu) sejak 1996 telah menempa pria yang hobi makan tempe goreng ini untuk selalu siap dalam kondisi apapun. Bahkan karena keseriusan, kejujuran dan pengalamannya, suami dari Rr. Siwi Lastyaningsih (53) ini pernah diminta oleh Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Timur untuk menangani penerapan ISO (standarisasi industri) pada usaha kecil menengah.

“Kita harus bersyukur atas setiap rejeki. Besar atau kecil,” ujar lulusan magister manajemen bidang sumber daya manusia di Universitas Surabaya. Sebagai konsultan, pria yang sebagian rambutnya sudah memutih ini tidak memasang tarif. Hal ini membuat banyak sekali perusahaan yang memakai jasa beliau. Namun di tengah kesibukannya, ayah dari Adrianus Adi Setya Pribadi (25) dan Angela Primana Lastiti (23) ini tetap berusaha untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. “Hidup ini butuh keseimbangan. Hubungan dengan keluarga itu adalah penyeimbang dari pekerjaan dan sangat penting,” ujar pria yang hobi membaca ini.

Sampai saat ini warga perumahan Wisma Permai ini sangat menikmati pekerjaan yang digelutinya. Baginya bekerja itu adalah sebuah proses belajar yang dibayar. “Siapa yang belajar dengan tekun akan mendapatkan hasil,” pesannya. Meski mereka sekeluarga telah terbiasa untuk hidup hemat, namun dalam kondisi ekonomi bangsa yang sulit seperti saat ini, keluarga ini sepakat berusaha untuk lebih berhemat lagi. “Kalau dulu senang ngelencer (berpergian), maka sekarang harus dikurangi. Pemakaian listrik di rumah juga dikurangi,” tutur Siwi, sang istri yang menemani wawancara malam itu. Pasutri yang menikah pada 25 Maret 1981 di Paroki Ngagel Surabaya ini telah berhasil membekali dua anaknya pendidikan setingkat perguruan tinggi.

Saat ditanya tentang kiat bagi keluarga muda yang akan membuka usaha mandiri, pria yang aktif di gereja sebagai Sie Kerasulan Awam di Paroki St Marinus Yohanes Kenjeran ini mengatakan bahwa kunci utamanya adalah pengendalian dan penataan hidup sehari-hari. Yang juga penting adalah terus belajar tanpa henti serta selalu berusaha untuk berpikir positif.

Abner Paulus Raya

Tidak ada komentar:

Kirim email


Nama
Alamat email
Subject
Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Klik Dapat Dollar

Menjadi member Paid To Click

Klik Dapat Dollar