Usaha yang didasari hobi dan kecintaan serta dilakoni dengan ulet dan pantang menyerah, niscaya membuahkan keberhasilan. Jika ditambah dengan sikap profesionalisme dan selalu menghargai orang lain, usaha apapun pasti melejit mencapai puncaknya. Berikut ini contoh keberhasilan dari seorang ibu yang tampak segar di usia yang lebih setengah abad.
Tjandra Setyawati (58) adalah senior associate director ERA Tjandra, agen properti yang kondang di Surabaya. Selepas SMA, Tjandra ingin kuliah yang cepat rampung dan cepat dapat kerja. Pilihannya jatuh pada Akademi Sekretaris Unika Widya Mandala Surabaya. Ia merampungkan studinya pada 1971 dengan gelar Diploma. Pekerjaan pertamanya adalah sekretaris di sebuah perusahaan kontraktor bangunan selama sepuluh tahun.
Di antara tahun-tahun ini, tepatnya 24 September 1974, ia dipersunting oleh Drg. Petrus Susanto (61), teman sekolahnya dulu. Tahun 1981, keluarga Petrus-Tjandra pindah rumah dan bersamaan dengan itu Tjandra memutuskan berhenti bekerja demi mengurusi kedua anaknya. ”Profesi” yang mulia sebagai ibu rumah tangga dilakoninya selama sepuluh tahun.
Niat kembali bekerja muncul setelah anak ketiga lahir. Karena tak ingin sering-sering meninggalkan rumah dan anak-anak, Tjandra berniat mencari pekerjaan yang tidak terikat jam kerja. Tahun 1991, lewat sebuah iklan di koran, Tjandra bergabung dengan agen properti pertama di Surabaya yaitu ERA Jatim. Pilihannya ini selain didasari pengalaman bekerja di kontraktor, juga karena anjuran seseorang yang mengaitkan shionya dengan bidang pekerjaan yang cocok. Sebagai agen, Tjandra mencatat prestasi selama lima tahun berturut-turut sebagai top sales agent (agen dengan transaksi terbanyak).
Baginya, sebagai agen ia wajib mengedepankan pelayanan untuk kepuasan pelanggan. Pekerjaan yang oleh sebagian masyarakat dipandang sebelah mata dengan sebutan ”makelar” atau ”broker” ini ditekuninya sampai sebuah keputusan besar diambilnya.
Tahun 1997, Tjandra memutuskan keluar dari ERA Jatim dan membeli merk dagang ERA (waralaba) lalu mendirikan ERA Tjandra, miliknya sendiri. Ia percaya, kebutuhan akan rumah adalah kebutuhan utama setiap keluarga. Lagipula, investasi rumah masih sangat menjanjikan dibanding investasi jenis lain.
“Tahun-tahun itu, karena bunga bank sangat tinggi, orang lebih memilih mendepositokan uangnya. Orang agak ragu dengan investasi rumah. Tapi saya yakin dengan pilihan usaha saya dan bertekad ingin sukses,” ujar nenek dua cucu ini.
Dukungan dari suami menguatkan keyakinannya. Pekerjaan Petrus sebagai dokter gigi dan PNS golongan III ditinggalkan guna membantu istri tercinta mengembangkan bisnisnya.
Perusahaan yang dirintis 12 tahun silam ini berkembang pesat. Di tahun 2002, Tjandra diundang ke Amerika untuk menerima penghargaan ERA Internasional sebagai agen berprestasi. Namanya disandingkan dengan agen-agen dari berbagai negara. Raihan prestasi internasional ini melecut kinerjanya.
Beberapa tahun kemudian ERA Tjandra mulai melebarkan sayap. Kantor pusat ERA Tjandra di jalan Indragiri berkembang menjadi tiga cabang untuk melayani kebutuhan klien. ERA Tjandra South dibuka di jalan Kendangsari. ERA Tjandra East dibuka komplek ruko Galaxy Mall dan ERA Tjandra West di daerah perumahan Citraland. Juni kemarin, ERA Tjandra meresmikan pengoperasian kantor baru di Seminyak Bali.
Saat diminta menceritakan kisah paling berkesan dalam bisnis yang dijalaninya, ibu penggemar senam yoga dan jalan pagi ini mengenang transaksi pertamanya sebagai agen. Karena pembeli tinggal di Tulungagung, Tjandra harus menyetir mobil sendiri dari Surabaya bersama salah seorang anaknya untuk menerima uang muka pembayaran rumah. Sepulangnya ke Surabaya, mendadak sang penjual rumah membatalkan transaksi. Masalah ini membuatnya berurusan dengan polisi karena sang pembeli menuntut ganti rugi. Alih-alih mendapatkan untung, Tjandra malah harus membayar ganti rugi kepada pembeli sebesar uang muka yang diterimanya.
Pengalaman itu tak menyurutkan semangatnya. “Ibarat bola karet, semakin keras ia dilontarkan ke lantai, maka semakin tinggi pula ia memantul. Setelah kejadian buruk itu, saya terlecut untuk menjadi lebih baik dan semakin yakin akan meraih kesuksesan”. Filosofi itulah yang sekarang selalu ia tanamkan pada para agen di perusahaannya.
Ibu dari tiga putra ; Daniel Sunyoto (34), Christopher Sunyoto (30), dan Benedicto Andreas Sunyoto (22) ini mengutamakan pelayanan pada para klien. Tak jarang ia memberi masukan tentang rumah yang akan dipilih oleh klien. ”Kalau klien ingin rumah tinggal, pertama kali selalu saya tanyakan dimana anak-anak mereka bersekolah. Lalu saya berikan pilihan rumah yang dekat dengan sekolah anak-anak mereka. Kalau klien ingin beli rumah untuk investasi, saya berikan pilihan rumah yang kelak harga jualnya tinggi,” ujar direktur yang lemari kerjanya berisi patung salib Kristus dan foto keluarga.
Sejak awal berdiri ERA Tjandra menghadirkan konsep one stop service (pelayanan menyeluruh) bagi klien yang ingin menjual maupun membeli properti. Untuk penjual, ERA Tjandra mengiklankan properti mereka lewat buletin bulanan gratis berisi katalog lengkap. Untuk pembeli, ERA Tjandra melayani semua kebutuhan pembeli, mulai dari survey rumah sampai ke pengurusan administrasi dan legalitas propertinya. Jika transaksi telah disetujui kedua belah pihak, ERA Tjandra baru mengenakan fee (biaya) pada penjual. ”Semuanya gratis, baik untuk penjual atau pembeli. Dan yang penting, semua puas,” ujar Tjandra. Dengan strategi usaha itu, ERA Tjandra tetap berjaya di tengah krisis keuangan global, di saat agen properti lain gulung tikar.
Kini, Tjandra sedang menikmati puncak kariernya. Di penghujung perjumpaan, Tjandra menyampaikan mimpinya menyongsong masa tuanya. Ia ingin membangun rumah peristirahatan, tempat bersantai dan menikmati hidup untuk dia dan suaminya beserta seluruh karyawan dan agen-agennya. ”Saya sangat dekat dengan karyawan dan agen-agen. Saya ingin terus berkumpul bersama mereka,” ujar anggota Marriage Encounter (ME) yang kerap membawa masakannya ke kantor untuk dibagikan ke karyawan dan agen-agen ini.
Tjandra juga memberi kiat-kiat bagi keluarga muda yang ingin membeli rumah. Pertama, carilah rumah bisa dijadikan tempat usaha. Keluarga muda umumnya masih fight dan bersemangat dalam bekerja.
Kedua, bila ingin mencari rumah tinggal, carilah area yang nyaman, utamakan lokasi yang dekat dengan sekolah anak dan juga tempat kerja.
Ketiga, gunakan fasilitas KPR (kredit pemilikan rumah) yang meringankan keluarga muda.
Sebuah pelajaran hidup tentang ketekunan yang pantas diteladani. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar