Barangsiapa menabur kebaikan juga akan menuai kebaikan. Hal inilah yang dirasakan betul oleh pasangan Alfonsus Tommy Oktavian Basoeki (31 tahun) dan Ririh Wijayanti (30 tahun) ketika akan membeli rumah. Rumah baru mereka adalah hasil kebaikan banyak orang.
Bermula dari rasa lelah yang dirasakan saat menempuh perjalanan 30 Km pulang pergi setiap hari dari rumah kontrakan mereka di Sidoarjo ke tempat kerja, pasangan yang menikah 23 Desember 2007 ini memutuskan untuk mencari kontrakan yang lebih dekat dengan tempat kerja.
Setelah mengobservasi banyak tempat, harga sewa kontrakan di kota yang tinggi membuat pasangan ini mulai berpikir untuk beli rumah sendiri. Bagi pasangan yang tinggal di Jalan Kedurus II No. 65 ini, rumah adalah tempat pembentukan diri dari dua latar belakang berbeda untuk melebur menjadi satu identitas. Hal inilah yang membuat pasangan ini kemudian memperhitungkan banyak hal ketika akan membeli sebuah rumah.
Tidak main-main, sedan kesayangan Tommy, hasil kerja keras dan punya nilai sejarah karena menjadi kendaraan yang mengantar mereka mengikat janji pernikahan, dijual untuk memperoleh uang muka rumah. Sang istri juga terlibat dengan mengajukan pinjaman ke koperasi tempatnya bekerja. Dan ketika dana belum juga mampu digenapi, pinjaman ringan dengan bunga 0% dan dapat dibayar kapan pun dari orang-orang terdekat memberi makna luar biasa bagi terwujudnya mimpi memiliki rumah sendiri.
Suasana rumah baru di tengah kampung sangat berbeda dengan kontrakan lama di tengah perumahan. Letaknya yang tepat di depan mushola sempat membuat warga setempat meragukan pasangan ini akan betah tinggal di rumah tersebut.
Belum genap empat bulan, rumah mereka sudah sering digunakan untuk kegiatan umat lingkungan. “Rumah ini jadi titik perkenalan dengan banyak orang. Kami jadi aktif berkegiatan, dan punya banyak teman dan saudara setelah menempati rumah ini,” tutur Ririh.
Sang suami menyebut rumah mereka sebagai 'rumah tumbuh'. Segala sesuatu di dalamnya, penghuni dan perabotannya, akan terus bertumbuh. Keduanya berharap rumah mereka dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Reza Kartika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar