Bagi pasutri Bonifasius Yudi S (33) dan Dwi Agung Kristiani (32), makanan sehat adalah yang mengandung gizi untuk pertumbuhan putra mereka. Salah satu menu wajibnya yaitu ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut. Karena ikan laut sulit didapat, mereka lebih sering mengkonsumsi ikan air tawar, terutama gurami dan mujair. “Dengan makan ikan tiap hari, kebutuhan protein terpenuhi, anak kami bisa tambah cerdas,” ujar Boni.
Kebiasaan menjadikan ikan sebagai makanan wajib rupanya sudah menjadi tradisi turun-temurun dalam keluarga Boni. Tak jarang umat Paroki Santo Paulus Juanda ini mengisi akhir pekan dengan memancing bersama. Ikan yang mereka dapat sebagian langsung disantap, dan sisanya disimpan sebagai persediaan bahan makanan di rumah. “Refreshing sekaligus menikmati makanan sehat,” ujar Boni yang bekerja sehari-hari di sebuah industri makanan ringan ini. Biasanya, ikan hanya digoreng atau dibakar saja, namun jika ingin bentuk yang lain, variasi masakan ikan sepenuhnya diserahkan kepada sang istri.
Putra semata wayang mereka, Marcellinus Agung Satriyo (7), ternyata sangat gemar dengan lauk yang satu itu, sehingga tidak ada kesulitan bagi kedua orang tuanya dalam penyajian makanan sehat keluarga. Selain asupan gizi dari makanan, Marcellinus yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar ini juga terbiasa minum susu. Kebiasaan tersebut sudah ditanamkan oleh orang tuanya semenjak masih bayi. Dalam sehari ia bisa menghabiskan 5 gelas susu dan tidak pernah bosan menyantap ikan.
Saat lauk ikan tidak bisa mereka dapatkan, pasutri yang menikah 9 tahun silam ini memilih daging sapi atau ayam sebagai gantinya. Menurut mereka, kedua jenis lauk itu mempunyai kandungan protein yang cukup bagi tubuh. Yang pasti,mereka sangat mengutamakan pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang sang buah hati. (*) Yohani Indrawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar