Johanes Bambang Wijanarko (39) dan Lavita Nova Diana (34), dua sosok pendidik yang benar-benar dapat memberikan teladan iman bagi pembaca Harmoni yang saat ini juga tengah berharap kehadiran buah hati. Bahtera rumah tangga yang mereka bina hampir memasuki usia ke-7, namun mereka tidak kunjung mendapat karunia yang mereka idam-idamkan. Mereka tetap bertekun dalam pengharapan, sebab bercermin dari kisah Abraham dan Sara yang mempunyai putra di usia senja, maka bagi Bambang dan Nova tidak ada yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh Allah sendiri.
Hidup yang dijalani pasutri umat paroki St Yusuf Karangpilang ini mendapat respon yang beragam dari masyarakat sekitar mereka. Apalagi ketika mereka masih tinggal di luar pulau yang notabene adatnya masih begitu kental. Banyak orang yang mencibir, namun tak kurang yang mendukung dan mendoakan mereka. Untunglah keluarga tidak pernah berhenti memberikan support bagi mereka berdua. Beberapa rekan non-Kristiani menyarankan Bambang untuk mencari pendamping lain, namun atas keteguhan iman mereka, sama sekali tidak pernah terbersit hal itu dalam benaknya. Kesetiaan Bambang membuat Nova senantiasa berusaha mewujudkan keinginan mereka, sampai-sampai dia hampir saja tertipu ketika mencoba melakukan pengobatan alternatif.
Ketika memeriksakan diri ke dokter, ditemukan adanya suatu penyakit dalam rahim Nova, karenanya pada tahun 2006 yang lalu ia harus menjalani operasi. Walaupun hingga sekarang mereka belum mendapatkan keinginan mereka, pasangan yang berniat mengadopsi salah satu keluarganya ini mengatakan mereka tidak menjadikan pengalaman mereka sebagai beban. Mereka tetap menikmati kehidupan mereka berdua. Menurut mereka, pernikahan bukanlah semata-mata untuk mencari keturunan, melainkan untuk memperbaiki kualitas hidup kedua pasutri. (*)
Yohani Indrawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar